Akhirnya Tidak Bisa Meningkatkan Kapasitas Kemampuan Pribadi.
Ghibah atau membicarakan keburukan orang lain bisa memecah persaudaraan kita.
“Jika pikiranmu dipenuhi untuk menilai kekurangan orang lain setiap
hari, maka tidak ada ruang dipikiranmu untuk menilai kekurangan diri
sendiri. Akhirnya tidak ada waktu bagimu untuk meningkatkan kapasitas
diri karena sibuk menilai orang lain setiap hari…!”
Menilai keburukan orang lain jika benar namanya ghibah (menggunjing).
Menilai keburukan orang lain karena salah (menuduh), itu namanya fitnah.
Keduanya tidak ada yg berpahala, justru menambah tabungan dosa.
Energimu akan tersedot setiap hari jika dari bangun tidur sudah
mendengarkan gosip atau berita keburukan orang lain, lalu kau cerikan
lagi berita itu kepada teman atau saudara.
Otakmu tak akan punya ruang untuk berpikir bagaimana caranya menjadi
orang yg produktif : bagaimana cara belajar yg baik, bagaimana cara
berbisnis yg bs meningkatkan profit, bagaimana cara mendidik anak dan
membina hubungan keluarga yg harmonis, dll.
Bukan kebaikan yg akan didapatkan jika kita menggunjing orang lain,
malah energi negatif akan tertarik ke diri kita, pahala ibadah kita
selama ini akan tersedot ke orang lain yg kita bicarakan tsb, dan
ujungnya kita akan gelisah menjalani hidup ini. Jika Sobat merasa susah
dalam berbisnis atau sulit bekerja mencari nafkah, maka ingatlah
barangkali kita sudah
menumpuk dosa ghibah
sehingga hidup kita tidak akan merasa cukup (kekurangan terus). Ini
masuk akal karena amal kita tersedot ke orang lain, sementara kita
menarik energi negatif dari kehidupan ini akibat membicarakan keburukan
orang lain…Astaghfirullahal ‘adziim.
Stop Ghibah atau Bergunjing
Jika kita menghendaki kebahagiaan abadi di akhirat, maka tentu akan
memperbanyak tabungan amal kebaikan. Jika kita menghendaki kehidupan
dunia dengan segala kemewahannya, lalu lupa mempersiapkan bekal akhirat,
maka akan berlaku ‘hukuman yg ditunda Allah”. Kesenangan dunia dan
perhiasannya kita peroleh, namun hidup terasa tidak berkah (tidak pernah
cukup). Di dunia selalu merasa kurang dan gelisah, di akhirat mendapat
siksa api yg tiada terkira. Na’udzubillahimindzalik…Astaghfirullahal
‘adziim.
Membicarakan kekurangan orang lain kepada teman atau di depan umum
sangatlah dilarang dalam agama Islam. Meski kelakuan orang tsb buruk
atau kita benci, maka tidak ada manfaatnya jika kita ceritakan. Kecuali
kelakukan org tsb membahayakan orang lain, maka kita wajib
memberitahukan kepada calon korban atau orang lain yg terkait.
Jika teman atau anggota keluarga kita ada yg membicarakan keburukan
orang lain, maka tugas kita untuk mengingatkan agar hal tsb lebih baik
dihentikan. Cari topik yg lebih produktif seperti membicarakan cara-cara
terbaik meningkatkan penghasilan keluarga, membicarakan peluang bisnis,
membicarakan rencana kerjasama, diskusi bagaimana cara mendidik anak
menurut aturan agama, dan lain sebagainya..
Katakan tidak untuk Berghibah atau menggunjing kekurangan orang lain (Sumber gbr : Kompasiana)
Jika ada anggota keluarga yg suka mendengarkan berita infotainment yg
banyak gosipnya, itu bisa dikategorikan menggunjing juga (ghibah).
Energi dan waktu kita akan habis hanya untuk mendengar rententan berita
keburukan orang lain, perkelahian antar saudara satu profesi, rebutan
harta warisan, berita korupsi yg masih dalam pemeriksaan, berita kawin
cerai ala artis, dan lain sebagainya..
Jika kita tak sengaja mendengar/membaca keburukan orang lain, lebih
baik kita do’akan saja semoga ybs bertobat dan diampuni dosa-dosanya
oleh Allah SWT. Jika kita bisa menemui orangnya lebih baik dinasehati
langsung, daripada dibicarakan ke orang lain sebagai aibnya.
Kita ini memiliki sangat banyak
kekurangan dan keburukan. Seandainya Allah membuka semua aib
keburukan/kekurangan kita, maka tak akan ada orang yg mau berteman
dengan kita.
“Allah Maha Baik kepadamu, oleh karena itu berbuat baiklah kepada saudara-saudaramu..”
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir, maka hendaklah ia berkata-kata yg baik atau bila tidak sanggup,
maka DIAM-lah”.
Semoga tulisan ini ada hikmahnya buat penulis dan pembaca …!